Diancam Tembak AKP Agus, Rudy Dipaksa Teken Skenario BNI

Kamis, 17 Juli 2008

Selasa, 18/01/2005 15:17 WIB

Dian Intannia - detikinet

Jakarta - Selain duit, main ancam dengan ditembak di lingkungan polisi juga dibeber oleh Rudy Sutopo, terpidana 15 tahun pembobolan BNI. Dia mengaku diancam akan ditembak oleh AKP Agus Salim bila menolak skenario pembobolan BNI.

Dalam kesaksiannya di sidang kode etik dan profesi Mabes Polri dengan terperiksa Brigjen Samuel Ismoko, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (18/1/2005), Rudy Sutopo mengaku skenario yang harus ditekennya berisi bahwa otak pelaku pembobolan BNI adalah Edi Santosa (kepala customer service luar negeri BNI Kebayoran Baru). Edi telah dijatuhi dipenjara seumur hidup plus 15 tahun penjara.

Ancaman tembak itu terjadi Maret 2004 sekitar pukul 17.00 sore di salah satu ruangan penyidik BNI bernama AKP Agus Salim. Di ruangan itu, Rudy sempat dimintai uang Rp 250 juta oleh AKP Agus Salim dan AKP Pandit. Mereka mengaku uang itu untuk Kombes Irman Santosa guna memperingan perkara Rudy.

Karena Rudy yang kala itu ditemani tersangka Harris Is Hartono tidak mau memberikan uang yang diminta, akhirnya terjadi keributan besar. Keributan itu juga disaksikan penyidik Pangaribuan dan AKP Pandit beserta seluruh staf. Bahkan AKP Agus sempat menyatakan Rudy akan ditembak.

Mendengar ancaman itu, Harris langsung menantang, "Cabut pistol kamu! Memang kamu siapa?" Rudy juga menimpali, "Kalian bukan yang punya republik ini! Hidup mati saya di tangan Allah.".

Akhirnya sore itu Kombes Irman Santoso memerintahkan stafnya tidak meninggalkan tempat pemeriksaan sebelum Rudy dan Harris menandatangani skenario tersebut.

"Saya dipaksa tangan tangan skenario bahwa otak pelaku kasus ini adalah Edi Santoso. Skenario itu disodorkan kepada saya oleh Agus Salim di depan Harris Is Hartono," kata Rudy.

Irjen Dadang Garnida yang merupakan anggota "majelis hakim" sidang kode etik itu bertanya kepada Rudy, mengapa saat itu Rudy tidak takut. "Saya tidak takut karena saya adalah putra militer. Saya hanya takut pada Allah saja. Dan bila dulu saya memberikan uang dan menandatangani skenario itu, mungkin saya tidak di Cipinang," jawab Rudy yang dipidana 15 tahun penjara ini.

"Kasus ini tidak pelik dan amat sangat jelas aliran dananya ke mana saja," sambung Rudy. Tapi sayangnya pernyataan Rudi tak ditanggapi "majelis hakim".

( nrl )

http://jkt1.detikinet.com/read/2005/01/18/151734/275197/10/diancam-tembak-akp-agus-rudy-dipaksa-teken-skenario-bni

0 komentar:

Posting Komentar